100 Deadly Skills: COMBAT EDITION: A Navy SEAL's Guide to Crushing Your Enemy, Fighting for

100 Deadly Skills: COMBAT EDITION: A Navy SEAL's Guide to Crushing Your Enemy, Fighting for

PPKn perbedaan pakaian adat lampung yang dulu dan sekrang​

perbedaan pakaian adat lampung yang dulu dan sekrang​

Penjelasan:

1. Pakaian Adat Lampung Pepadun

pakaian adat lampung

Pakaian adat Lampung suku Pepadun yang mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung, terlihat dalam busana pengantin untuk prosesi pernikahan.

Pakaian adat pria berupa baju lengan panjang berwarna putih yang dipadukan dengan celana panjang hitam.

Di luarnya, dibalut dengan sarung tumpal yaitu kain sarung khas Lampung yang ditenun menggunakan benang emas. Sarung ini dipakai menutup celana dari pinggang hingga lutut.

Kemudian, di bagin luar sarung, diikat sesapuran atau sehelai kain putih dengan rumbai tinggi. Bagian bahu dilingkari dengan selendang bujur sangkat atau khikat akhir.

Sama halnya dengan busana pengantin pria, pakaian adat Lampung untuk pengantin wanita memiliki ciri khas berwarna putih dan emas, serta bentuknya seperti kebaya yang ramping membalut badan. Bagian bawah, dililitkan kain tapis dengan motif khusus yang terbuat dari benang emas dan perak.

Keistimewaan busana pengantin wanita terletak pada aksesoris pelengkapnya, seperti siger atau mahkota, gelang, kalung, cincing dan hiasan pada pinggang.

2. Pakaian Adat Lampung Saibatin

pakaian adat lampung

Jika pakaian adat Lampung Pepadun terlihat bersahaja, busana adat Lampung Saibatin tampak mewah, karena warnanya yang serba merah menyala.

Busana pengantin pria berupa jas yang terbuat dari bahan beludru bermotif floral bunga tabur, salur, atau pucuk rebung. Sebagai atribut, pengantin pria memakai kopiah tungkus atau tukkus, dan perhiasan seperti gelang dan kalung.

Sama halnya dengan busana pengantin wanita terbuat dari beludru bermotif sama. Panjang busana di bawah lutut, dan dilengkapi dengan selempang jungsarat, yaitu selempang sejenis songket yang disalempangkan dari bahu kanan ke pinggang kiri.

Hiasan kepala mempelai wanita memakai siger yang berjumlah tujuh lekukan.